Senin, 25 Mei 2015

Sebuah Kebetulan tanpa Direncanakan Terkadang Nikmat



Diam-diam aku suka kebetulan.
Siang tadi, aku sedang di halte.
Kutunggu bis,  hari itu panas.
Dan siapa yang bisa menolaknya, jadi aku berteduh saja.
Dibawah halte dengan atap permanen batanya.
Aku termenung menghadap ke dinding halte
Banyak terpajang poster di dinding tersebut,
.
Salah satunya poster suatu acara Diskusi Publik.
Kulihat tanggalnya, ya memang sudah lewat.
Diskusi itu mengenai daerah paling ujung yaitu, Papua
Acara itu diselanggaran oleh organisasi mahasiswa di Fakultas aku, BOE.
Terpukauku dalam diam, bagus juga posternya dalam hati,
Tidak terlalu ramai, namun informasi yang penting dominan.
Kemudian..
Merenungku dibuatnya
Kasihan benar orang orang disana
Harga-harga barang komoditas sangat tinggi, banyak orangnya yang masih belum mengenyam pendidikan
Mirisnya, papua kaya dengan segala sumber daya alam didalamnya
.
Aku jadi ingat, Jumat lalu
Sempatku diajak mengikuti diskusi tersebut oleh sahabatku
Tapi sudah lama tidak pulang dan berleha-leha
Jadi kuputusakan untuk pulang saja
.
Lucuknya, ketika perjalanan kesana
Teman ku bertemu dengan..
Seseorang yang tidak asing baginya
Satu kereta dengan tujuan yang sama
Siapa yang menyangka mereka menaiki kereta yang sama
Ini kebetulan, mungkin itu.
Namun karena keasikan ngobrol
Jadilah temanku ini kebablasan
Nah mungkin ini kebetulan
.
Asik dengan renunganku, kulihat jalan diseberang
Kugumamkan dalam hati
Panas benar kelihatannya aspal disebrang sana.
Tiba-tiba aku menguap sangat besar, tapi lupa ditutup
Nah kalo ini, memang kebetulan!
Kemudian ada seseorang lewat
Dan, aku tersadar karena Ia tersenyum
“Hay” kataku dengan sangat malu karena pastiliah Ia melihatku menguap dengan anggunya.
Dan ia, hanya tersenyum kemudian berjalan kembali
Aku terus melihatnya hingga punggungnya berlalu dari pandanganku
.
Kemudian, sorenya, ketika hendak ke Perpustakaan
Aku melihatnya lagi
Dan aku…
Aku melihatnya menguap dengan nikmatnya
Sebuah, kebetulan kuyakin
Dan Ia langsung menutup menguapnya, seketika.
.
Sungguh, harus berapa kali kukatakan
Menguap itu nikmat
Sama, halnya dengan mengupil dan kentut!
Kebetulan, yang tidak direncanakan
Memang banyak kebetulan yang tidak direncanakan yang memancarkan perasaan pleasure
.
Selamat malam
Dari kamar kosan diatas warung
Yang sungguh berantakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar