Minggu, 24 Mei 2015

Perjalanan di semester 6



Perjalanan membuat saya
semakin percaya diri
Kuat
Mengenali diri saya lebih dalam, dan lain-lainya
.
Perjalanan bukan sekedar karena ingin “pamer” di Social Media
Bukan biar dikenal sebagai cewek berani, cewek ppetualang, cewek artsy, dan lain-lainnya
Bukan sekedar biar banyak orang kenal dan di-follow
.
Alhamdulillah semester ini dapat kesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat baru! Dan saya sangat excited di setiap perjalanan, karena saya selalu mempelajari hal-hal baru. Saya akan menuliskan hal singkat yang saya pelajari melalui post-singkat sebelum saya kuliah HAHA!
.
Pertama: Macau-Hongkong-Shenzhen. Dalam rangka kuliah Pemasaran Internasional
Dari perjalanan ini, saya belajar untuk bergantung terhadap diri saya sendiri dan tidak manja. Oya saya juga belajar untuk lebih teratur dan perhatian. Karena perjalanan kali itu, saya benar-benar sendirian. Tanpa teman. Hanya koper saja. Saya mengobrol dengan banyak orang baru dan merasakan penolakan dan penerimaan. Saya tidak akan melupakan perjalanan ini. Detailnya mungkin nanti akan saja jelasakan

Kedua: Tenjolaya, Bogor. Dalam rangka diksar
Diksar itu pendidikan dasar yang setiap tahun diadakan untuk penerimaan anggota pencinta alam FEUI, Humus. Diksar kali ini bisa dibilan berat dibanding tahunnya-saya. Banyak banget cerita didalamnya. Yang, kayaknya akan lebih asik nanti akan saya ceritakan sendiri. Hutan yang dijadikan tempat diksar kebetulan medannya banyak jalurnya. Saya sempat nyasar tiga kali. Karena jalurnya yang banyak bercabang. Ada baiknya saya mempertajam kemampuan navigasi saya, yang buruk. Kemudian jangan terlalu percaya apa kata orang, dan jangan menggampangkan medan.

Ketiga: Gn. Merbabu, Selo, Jawa Tengah
Sabar dan konsisten. Itulah hal yang saya dapatkan ketika saya naik gunung. Konsisten, dalam artian ketika naik gunung, dari awal perjalanan hingga akhir saya harus berkeyakinan bahwa saya bisa. Disini, saya juga menyadari karena sempat merepotkan teman perjalanan. At the end perjalanan ini, menurut saya worth it untuk dilalui.

Keempat: Pulau Peucang, Ujung Kulon
Wah, kalo ditanya soal perjalanan ini . Saya jadi malu, mengakui bahwa teman laki-laki saya lebih pintar memasak dibanding saya. Saya benar-benar tidak bisa memasak. Dan, hal itu sedikit memotivasi saya untuk belajar memasak. Karena perjalanan ini dengan rombongan yang banyak yaitu 24 orang! Tentunya, sangat terasa sekali kebersamaanya. Kami harus berbagi makanan dan air minum ketika di perjalanan. Sukanya banyak karena selalu ada tawa didalamnya.

Nanti kalo ada kesempatan rencana nya saya ingin pergi ke
Mekkah, bersama Ayah dan Ibu untuk ibadah Umroh
Kab.Bengkalis Riau. Dalam rangka K2N
Semoga semakin banyak pelajaran yang saya ambil dan dapat terus memperbaiki kualitas diri saya lebih baik lagi. Semoga saja!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar