Rabu, 06 Februari 2013

Diujung Ketidak Normalnya Perasaan Saya Argh:(


Ketika waktu berjalan, tidak ada satupun yang dapat memberhentikanya. Demi masa sesungguhnya manusia dalam kerugian. Saya merugi. Merugi berada ditengah perasaan yang serba-serba membuat saya degdegan dan pikiran mulai berkecamuk. Setan menguasai pikiran saya. Ingin saya hancurkan sebongkah perasaan dalam dada saya yang mungkin dapat mengeras dan membeku kemudian menjadi es yang dinamakan kebencian. Saya seharusnya melakukan sesuatu yang lebih produktif daripada menyesal dan menunggu. Menunggu seseorang memberi semangat ke saya. Saya manusia naif abad 21. Setelah menulis saya berharap menulis dapat menjadi obat, obat dari sebongkah perasaan yang tidak menentu.
Mungkin kita sahabat, mungkin kita sibuk dengan rutinitas yang ada. Mungkin memang kita tidak ditakdirkan bertemu, mungkin memang sulit mempertemukan sepuluh orang dengan latar belakang yang berbeda. Mungkin satu kepentingan lebih penting daripada yang lain. Alasan kedua uang menjadi kendala dari setiap pertemuan. Oh! Come on… kita bisa bertatap muka tanpa saling mengeluarkan uang, duduk saja ditaman. Mungkin keadaan yang memaksa, hingga kini kita tidak ditempat berpijak yang sama. Kita tidak berjalan ke salah satu destinasi di jam 07.00 pagi ke jalan Bulungan. Kita memang sudah tidak pergi ke gerbang itu ke sebuah ruangan itu, dan kedepan kelas itu untuk saling berkeluh kesah. Mungkin memang bukan saatnya liburan semester satu kita tidak bertemu. Sepertinya saya harus menyimpan rasa rindu ini lebih lama, hingga semester dua datang. Semoga kita sama-sama menjadi orang sukses ya teman-temanku dear my cheerleader squad (hoee), PMS.
Teman perasaan ini aneh, tapi ini melanda jiwaku hari ini. Kita pergi bersama tapi kamu gak pernah ngerasa itu sebagai hal yang istimewa. Kemudian kamu pergi dengan temanmu yang lain kemudian kamu menggap itu sebagai hal yang istimewa. Dimana masalahnya? Sebenarnya?  Saya pikir diri saya yang abnormal.

Jadi..buat apa susah, buat apa susah susah itu tak ada gunanya. huf berujar gampang menghilangkan keki memang susah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar