Kamis, 14 Februari 2013

Bogor, kota hujan yang ramah dengan wisatawan:)


Bogor sebuah kota tak jauh dari Jakarta. Menyimpan banyak sekali tempat pariwisata. Sayangnya macet walau tidak sekumuh Jakarta. Semilir angin yang tertiup terasa dingin walau hari itu cuaca panas. Saya naik kereta kesana bersama Rani dan Ajeng tarif kereta commuter line Rp.9.000 (kalau tidak salah) tariff ini berlaku jauh maupun dekat. Cepat sekali kereta melaju kami dari Depok baru tak sampai 30 m. Kota ini sepertinya sudah siap menjadi kota pariwisata. Lihat, tidak jauh dari stasiun ada pusat informasi untuk turis. Kemudian didepan stasiun sudah banyak angkot menunggu dengan beberapa warna yang mencolok mata. Tapi kami sempat salah naik tiga kali naik angkot. Tujuan pertama kami Hutan Raya Bogor, banyak sekali pintunya dan pintu yang satu dengan pintu yang lain lumayan jauh. Sialnya hanya pintu satu yang dibuka. Awalnya kami turun disalah satu pintu karna kami hanya menyebut Hutan Raya Bogor. Pintu itu ternyata ditutup. Kami mencari dimana gerangan pintu yang terbuka. Berhenti sejenak menikamti Es-Krim Durian. Please, dats so delicious. Sambil menikmati pelukis jalanan. Terlintas dalam fikiran saya hebat sekali para seniman ini, rapi kerjanya dan mereka berkerja di bawah pohon rindang. Akhirnya kami menemukan pintu yang terbuka. Membeli tiket dengan harga Rp. 10.000 sangat worth it karna Taman Hutan Raya ini luasnya 57 hektar dan baru akan selesai dikunjungi kalau kalian jalan kaki selama dua hari untuk mengelilinginya. Rindang dan banyak yang berfoto di Taman Hutan Raya ini. Ada suatu mitos yang saya kurang percaya katanya kalau pacaran disini maka tidak akan langgeng. Padahal, didalamnya ada dua pohon yang terlihat perkasa dan kokoh. Saya lupa jenis pohonya. Ditengahnya ada kursi ada takayul yang berkembang kalo ada sepasang kekasih duduk disitu akan langgeng.Dua pohon ini dicap mempunyai kelamin, yang satu berkelamin betina karna bentuk kayunya dan yang satunya dicap berkelamin jantan. Pengalaman lucu disini, ketika kami sedang berjalan kami sudah capek dan ternyata ditengah taman hutan raya itu ada air yang bisa langsung dikokop seperti di Singapura. Haha sangat menghibur cuaca waktu itu sangat panas dan kami semua menahan dahaga. Kami sudah capek dan melihat sebuah truk yang membawa sampah organic. Mungkin Bapak itu melihat ekspresi muka kami yang memelas dan mengijinkan kami untuk menumpang hingga atas. Tadinya saya ingin dibaknya saja. Sepertinya asik, berdiri dibak yang terbuka,tapi kami disuruh didepan haha. Bertiga lah kami duduk didepan, cepat sekali sampai atas padahal kita ngosngosan jalan. Di dalam truk beberapa orang menyoraki kami dan saya pikir kami cukup menarik perhatian. Mungkin mereka iri haha atau sekedar menertawakan turis yang kecapekan ini. Hutan Raya digagas oleh Stamford Raffles, didalamnya ada bunga bangkai, taman mexico (dengan macam-macam kaktus), penangkaran anggrek,Museum zoology, tamanGaruda(karna kalau dilihat dari atas terlihat sepeti Garuda), penangkaran tanaman obat.jembatan merah (sering dijadikan tempat pemotretan prewed) dan halaman belakang istana bogor adalah Hutan Raya ini! Jadi Presiden tidak perlu membayar 10.000 untuk masuk dan menikmatinya. Kami naik mobil wisata yang tidak ada jendelanya kami semobil dengan turis dari Bali dan sepasang suami-istri yang sudah tua. Saya sempat bingung, karna walau sudah tua masi bersemangat jalan-jalan sejauh itu. Biaya nya 10.000 kami merasa orang beruntung pada hari itu karna menumpang gratis truk sampah (walau truk organic) dan kami tidak perlu mengantri untuk mobil wisata itu. Ketika itu pas hanya tinggal tiga bangku kosong tersisa. Kemudian saya masuk ke museum zoology yang didalamnya terdapat bemacam-macam binatang yang diawetkan even the smallest one kea cicak dan laler. Cukup lengkap dari satwa yang kecil hingga yang besar. Tapi kurang terawatt berdebu dan kuran menarik untuk dikunjungi. Seharusnya seperti museum di Shanghai. Setelah beristirahat sebentar kami keluar mencari makan ke taman kencana, awalnya ingin wisata kuliner dan sudah menyusun banyak tempat untuk dikunjungi. Apa daya hujan mengguyur kota hujan ini. Naas rencana kami gagal. Kami hanya dapat mengunjungi dua restaurant makan macaroni panggang kemudian saya makan dessert chocolate ruffle.

P.S: Bagi saya Bogor adalah tempat wisata yng cocok bagi anda yang tinggal dekat dengan Jakarta disamping sangat mudah untuk mencapainya banyak tempat wisata yang layak dikunjungi. Contohnya yang saya kunjungi yaitu Taman Hutan Raya Bogor. Anda cukup turun di stasiun terakhir yaitu stasiun bogor dengan kereta Ekonomi dan kereta Commuter line. Saya kemarin menghabiskan Rp.100.000 kurang lebih dikota itu. Jadi menurut saya worth it akses gampang dan murah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar