Rabu, 23 Januari 2013

[Curhat] Ini kisah guruku kalo kamu..?


Jaman sekarang..
Setelah saya kuliah saya baru sadar. Tidak ada lagi guru di perkuliahan, yang ada hanyalah dosen tau dosen itu bertugas apa? Hanya member tau ini hanya interaksi antara satu individu dengan kelompok yang lain. Sadar, saya sadar hal itu. Berbeda ketika di sekolah guru layaknya seorang guru menuntut kita untuk bisa sebenarnya banyak juga sih guru yang tidak seperti itu ketika saya menginjak bangku SMP.  Mala mini, ketika saya membaca Andy’s Corner (buku karangan dari Andy F. Noya) tling seketika itulah bunyi yang ada di otak saya. Saya ingin menceritakan guru saya untuk dikenang, untuk dipelajari dan hanya ingin menumpahkan keluh kesah saya (EAAAA).
Ketika saya SMA.. saya bertemu seorang guru berperawakan tidak terlalu tua. Beda dengan guru sewaktu saya SMP, awalnya saya pikir dia menyenangkan, mempunyai sense of humor yang baik. Saya merasa dia guru yang berjiwa ‘muda’ karna bercandaanya bisa saya pahami. Tetapi, suatu  ketika fakta itu terungkap. Hilang-hilang kesan baik saya terhadapnya seperti ditiup angin tapi disisi lain saya sadar mungkin dia khilaf atau mungkin hanya ingin menambah uang dikantong.  Sebut saja si X in menurut teman saya  selaku saksi ia melihat si X ini membagikan jawaban UTS. Dan anak-anak yang les kedia dijamin akan mendapatkan nilai yang bagus untuk mata pelajaran itu. Karna, seluruh soalnya sama. Di pikiran saya, saya mulai menangkis pikiran buruk saya, saya berusaha membuat persepsi baik tentang si X ini. Saya berfikir itukan sama saja ia memberikan latihan soal mungkin memang kebetulan sama atau dibuat sama atau ini kan imbalan karna mereka sudah membayar si X. Tapi sekelumit pikiran buruk telah meracuni pikiran saya,ingat saya mulai hari itu dimata saya guru itu bukan guru yang pintar mengguyon. Bercandanya terasa krikrik ketika ia melontarkannya dikelas. Ketika saya sudah selesai SMA saya tersadar, terdengar sakrkastik tapi saya berusaha ikhlas toh iya selama ini mengajar dengan metode benar dan ilmu yang saya dapatkan dikelas juga berguna hingga sekarang saya dibangku kuliah. Kenapa saya harus memasalahkan nilai..? itukan cuman sebagian kecil dari angka yang tertera di rapot.

P.S: Saking saya sebalnya dengan si X ini saya pernah menggambarnya  sedang makan es-krim dengan latar belakangnya hujan uang. Maksud saya dia mata duitanK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar