Kamis, 05 Mei 2016

Masalah besar

Menurut mu masalah itu apa?
Masalah menurut teori yang aku pelajari dalam salah satu mata kuliah PKM (Pengambilan Keputusan Manajerial) adalah kondisi dimana ekspektasi tidak sesuai dengan harapan
.
Masalah itu kalo kamu sudah menyusahkan orang lain
Banyak yang bilang..
Masalah mendewasakan, suatu masalah berarti membuat kamu melewati satu level, kemudian
level-level berikutnya
Banyak yah definisinya
.
Ini adalah satu masalah dimana ketika aku kembali aku akan mengigatnya hal ini merupakan salah satu pembelajaran yang akan membuat aku semakin dewasa, bukan ini diperbesar, atau dipublikasikan.
.
Di kepanitiaan pada umunya, dimana timbal balik setelah berkerja mereka bilang hanya soft skill, pengalaman, dan kamu bisa taro ‘pengalaman’ kamu di CV. Selamat!
Kepanitiaan ini berbeda dimana kamu bisa mendapatkan uang dari proses kerja yang kamu hasilkan
UANG! Disaat yang lain timbal baliknya tidak ada uang
Kamu begitu special…diantara yang lainJ
Jadi kuputuskan menjalani aktivitas kuliah bersama mu. Pusing-pusing dengan mu. Usaha dengan mu. Udahlah hitung-hitungan tidak akan membuat aku akan semakin kaya. Jadi akan ku skip saja bagian ini
.
Toh..walaupun bukan uang kita bahagia kan.
Akhirnya hari itu datang juga kan.. dimana kita bisa menghabiskan waktu untuk bermain di pantai
Melihat lumba-lumba pada habitat asli
Mendengarkan cerita dari setiap orang dari kumpulan orang itu
.
Aku senang dari proses tersebut aku mendapatkan banyak hal, pembelajaran , dan melihat peluang haha!
Aku mendapatkan dua teman yang benar-benar tempat berbagi cerita. Terima kasih pelipur lara atas segala nasihat,tawa, canda,inspiraasi dan nyinyirnya. Sejauh ini definisi pertemanan sehat
Atas pembelajaran yang berharga, apapun dengan mimpi bisa terwujud asal dengan usaha dan doa
Atas peluang-peluang yang terbuka setelah ini! cheers
Akhirnya, waktupun yang memisahkan kita
Semua bahagiaJ karena akhirnya kepanitiaan ini dinyatakan selesai dan menghasilkan profit yang tidak sedikit
.
Masalah datang juga
Karena tunda-menunda dan terlalu banyak toleransi
Masalah datang karena terlalu banyak toleransi, aku percaya!
Karna masalah aku yang terjadi selama ini karena aku terlalu banyak toleransi. Ohya banyak ngeluh juga
Uang cash yang dijanjikan tidak juga turun
Aku tidak menuntut hanya menagih janji
Eh itu sama yah?
Aku malu juga karna aku sudah terlanjur menjanjikan uang kepada temanku yang aku bujuk untuk membantuku dalam kepanitiaan ini. Sekaligus mohon maaf ya temanJ aku tidak apatis dan menganggap ini hanyalah urusan atasan saja.
.
Tapi aku percaya masalah ini akan hilang by the time orang-orang juga bakal lupa kan? Jadi jangan terlalu khawtir akan masalah iniJ


Perasaan Bertambah Umur



6 Mei 2016
Tepat, hari ini 22 tahun yang lalu aku dilahirkan
Nampaknya..setelah berada di umur yang sekarang
Perasaanya pun berada
Di umur 8-9-10-11-12 mungkin aku masih butuh perayaan begitupun tahun setelahnya
17 tahun  yang pada masanya dan akrab di telingaku semua orang merayakannya
Cuman di umur sekarang ini aku hanya merasa
Berganti hari..
.
Aku pernah mendengarnya dari Televisi yang berbicara
Mengapa orang-orang merayakan umurnya yang semakin tua
Yang berarti kematiannya semakin dekat?
.
Perayaan adalah bagian dari budaya
.
Tapi aku bahagia, appreciate, surprised
Apabila ada orang yang menyediakan ruang dalam pikirannya untuk berhenti sejenak
Dan mengucapkan
Selamat ulang tahun
.
Tidak banyak harapan
Aku ingin produktif, menyelesaikan skripsi di tahun ini, tidak merepotkan orang tua soal finansial, dan berkerja
.
Setelah beberapa tahun
Aku tau apa yang akan aku lakukan dalam tahun-tahun kedepan
Bisnis, jalan-jalan
Aku akan membuat bisnis yang mana dari hal tersebut
Aku akan hidup untuk jalan-jalan
Itu bisa dibilang ambisiku
Jauh dibalik itu aku ingin dapat bermanfaat bagi orang lain
.
Terimakasih Tuhan, atas kesempatan hidup hari ini
Karena masih ada hari esok yang masih diperjuangkan
.
Ulangtahun adalah momen dimana aku bisa merefleksikan diri aku di satu tahun terakhir
Apa yang sudah aku perbuat dan hal apa yang akan aku lakukan di tahun-tahun kedepan


Senin, 25 April 2016

Mengenang waktu



Ada rasa sedih ketika tau waktu akan terus berjalan.. berjalan dan tanpa berhenti
Waktu kuliah akan usai
Aku merindukan suasana itu
Kelas nyaris penuh, keluhan lelah, dan malam yang tampak seperti siang
.
Kemana saja waktu kuliahku
Sesal sedikit, dibuatnya ketika harus merenungi ulang..
Ingin kembali dan banyak hal belum kucoba
.
Hal yang paling menyenangkan dari kuliah menurutku adalah..
Dinamikanya
Banyak hal yang aku kerjakan dulu semasa kuliah
Bahkan sekarang setelah semua berlalu
Aku masih tampaknya takjub melihat kebelakang
Kok bisa yah dulu aku mengerjakan beberapa hal di waktu yang sama
Banyak kegiatan
Pagi aku kelas, siang kelas, sore ngajar, balik ngajar masih harus nugas, dan malem Teateran
.
Walau dulu ketika masanya aku tampaknya suka mengeluh
Tapi waktu juga yang memisahkan dengan keluhanku
Halo! Aku kangen
.
Masa yang berbeda
Bukan maksudnya ,”Yaudah kuliah lagi aja sekarang”
Bukan itu
.
Aku mau dulu
Dimana kenanganku abadi untuk selamanya

Jumat, 15 April 2016

Pameran Ekskursi Arsitektur UI

Jauh di balik hiruk pikuk kota..
Di balik lebatnya hutan
Di pinggir kali
Di ujung timur Indonesia

Izinkan lah saya untuk menceritakan sedikit kehidupan disana
Melalui kata ini semoga saya dapat menyampaikan rasa takjub saya atas kehidupan mereka
Yang sederhana dan tradisional




Kamis minggu ini yaitu 14 April 2016 saya dan teman teman saya Hana dan Citra berkesempatan untuk mengunjungi Museum Nasional untuk melihat pameran ekskursi yang diadakan oleh Mahasiswa Arsitektur UI. Syukurlah, di hari terakhir saya diizinkan. Pameran ekskursi merupakan output dari ekspedisi dan penelitian mengenai arsitektur vernacular yang diadakan oleh mahasiswa Arsitektur UI. Arsitektur vernacular adalah arsitektur yang terbentuk dari proses yang berangsur lama dan berulang-ulang sesuai dengan perilaku, kebiasaan, dan kebudayaan di tempat asalnya. Vernakular, berasal dari vernacullus yang berarti lokal pribumi (Wikipedia, 2016) . Pembentukan arsitektur berangsur dengan sangat lama sehingga sikap bentuknya akan mengakar.Jadi intinya arsitektur ini muncul dengan sendirinya diantara masyarakat dan sifatnya tradisional.
Tahun 2015 kemarin tujuan mereka adalah ke Indonesia Timur yaitu ke Papua suku pedalaman Korowai di suatu daerah bernama Yafufla. Menariknya untuk melakukan penelitian ini mereka harus melakukan perjalanan yang panjang. Mereka harus naik pesawat selama dua jam, kemudian naik pesawat kecil selama lima puluh menit, dilanjutkan dengan naik perahu kecil selama 7 jam, dan terakhir mereka harus trakking selama 2 hari. Can u imagine? Makanya tidak terlalu banyak juga mahasiswa arsitektur yang ikut, ya karna dibutuhkan fisik dan mental yang kuat kemudian izin dari orangtua. Paham orangtuakan suka panik. Kalo dihitung dari foto mungkin ada sekitar belasn. Selama beberapa waktu mereka tinggal bersama masyrakat sana dan meneliti mengenai rumah adat.  Tidak saja menampilkan ekskursi untuk tahun ini, mereka juga memamerkan dari empat ekskursi sebelumnya . Saya lupa mana saja, yang jelas ada Lombok dan Sumba. 
Suku korowai merupakan suku pendatang misionaris. Mereka hidup di pinggiran kali hutan. Laki-laki dan perempuan tiggal terpisah. Mereka tinggal di rumah pohon. Rumahnya itu tinggi kalo ke atas harus naik tangga yang terbuat dari pohon. Semacam rumah panggung tapi lebih tinggi. Dibawahnya, dibiarkan kosong. Hal ini dilakukan agar mereka terhindar dari hewan buas.  Rumah ini terbuat dari kayu-kayu pohon dan daun-dun. Rumah ini tentu saja tanpa listrik didalamnya. Gak ada bata, amplas, apalagi di cat. Oya, untuk menghitung mereka punya caranya sendiri yaitu mengurutkan dari jari sampe tangan, kepala, terus balik lagi ke tangan.  Mereka hanya menghitung sampai 25.Kemungkinan untuk membuat rumah, mereka mungkin masih menghitung tapi hanya sampai 25.  Perabotnya  masih sangat sederhana. Mereka biasanya tidur diatas kayu ,bukan kasur dan tidak ada bantal.  Di satu rumah ada beberapa tungku api dua atau tiga, untuk menghangatkan tubuh. Untuk menjaga hubungan (biar bonding), sebelum tidur mereka juga senang mengobrol. Laki-laki dianggap sudah siap menikah apabila sudah memiliki kumis dan bisa membuat rumah sendiri. 

Sebenarnya aku wondering apakah mereka sudah mengenal uang atau belum. Pekerjaan mereka adalah menangkap ikan dan berburu. Untuk berburu mereka menggunakan panah dan semacam pisau. untuk menangkap ikan mereka memakai alat jarring dan serokan. Cara mereka menangkap ikan ada beberapa tapi ada satu yang aku inget, pertama mereka ke sungai terus mereka kayak bikin pembatas gt jadi maksudnya area itu aja buat nagkap ikan bisa pake pohon, kemudian mereka menguras sungai pake serokan itu,kemudian mereka ambil ke daerah diluar batas itu nah hal itu mereka lakukan terus menerus sampai menemukan ikan. Aku takjub sih karna hidup mereka masih all the way sederhana sekali. Sehari-hari masyarakt suku Korowai mengenakan baju adat seperti yang pernah aku lihat di TV. Ceweknya pake rok rumbai-rumbai dan beberapa ada yang memakai akseoris seperti anting dan kalung besar. Kemudian, prianya mengenakan koteka yang menutupi kemaluannya.
Ketika akan melahirkan wanita suku korowai akan diasingkan ke dalam suatu rumah ditemani oleh satu orang wanita. Suaminya, tidak menemani dan hanya mengantarkan makanan. Pada intiya proses kelahiran dilakukan sendiri. Mereka melakukan beberapa hal sebelum proses lahiran, seperti melakukan gerakan senam. Ketika meninggal maka mayat diiringi dengan nyanyian dan doa kemudian ditinggalkan diatas tanah. Begitulah pengalaman ku mengunjungi pameran:)