Jumat, 18 Juli 2014

Renungan Malam, hea

Sulit untuk menulis, setelah berbulan-bulan tidak menulis
Saya beranikan diri saya untuk mulai menulis mulai hari ini.
Jadi, ini adalah tulisan amatir saya. Tidak untuk dibisniskan hanya sebagai ungkapan perasaan saja. Karena saya suka bercerita mungkin cerita ini bisa saya sampaikan ke teman, keluarga, atau ke saudara lainnya. Tapi, satu yang pasti saya percaya bahwa ketika saya menulis mengabadikan momen hidup saya.

Malam ini, saya terbangun mungkin karena sudah lama tertidur. Jam menunjukan pukul 12.11, kamar saya gelap. Saya buka unlock handphone saya ada beberapa, pesan yang sebagian besar berasal dari grup-grup. Ingin saya lanjutkan lagi tidurkan saya, tapi tidak bisa. Badan saya pegal mungkin kebanyakan tidur, mungkin karena baru saja didatangi tamu yang rutin mengunjungi saya. Ada yang mengganjal, saya tidak boleh tidur kembali. Sudah cukup tidurnya pemalas, ada bagian hati saya yang berkata begitu. Saya benci bagian diri saya yang menjadi pemalas. Saya pemalas, pengulur waktu , tidak tanggap , dan suka menuda pekerjaan.

Senior saya pernah berkata, kebiasaan dibentuk pada 21 hari pertama. Saya ingin merubah seluruh kebiasaan jelek dalam 21 hari. Saya ingin memaksa, saya ingin mengerjakan apa saja yang bisa dikerjakan. Saya ingin jadi orang sukses, dan sukses bukan bagi orang pemalas, seperti diri saya sekarang. Terlalu sering saya mengasihani diri saya, yang saya yakin itu berakibat menjadi saya semakin malas.

Pasti, ada probabilita kegagalan ketika saya mengambil suatu keputusan. Sebelumnya saya pernah merencanakan sesuatu di 21 hari. Saya ingin melakukan sesuatu, tapi saya gagal di hari ke-15, my bad. Benar kata orang keteguhan hati itu penting saya ingin menulis dan ingin menyempatkan diri untuk menulis setiap hari, untuk 21 hari kedepan saya harus menulis. Saya harus membuktikan kepada diri saya bahwa saya bisa melawan ego, dan saya sebenernya penasaraan apakah teori 21 hari benar. Apakah selepas 21 hari yang akan datang saya tetap akan berkunjung ke window ini. Yuk mari saya ingin mencoba membuktikannya. Tapi, seru juga menantang diri sendiri ,yah tinggal komitmen atau gak haha;'

Kurang dari tiga bulan lagi penghuni rumah saya sebentar lagi akan pergi satu demi satu, dimulai dari adik saya yang akan melanjutkan studinya ke ITB, Alhamdulillah saat ini ia sudah diterima di FSRD. Kemudian saya, ya saya tidak akan pergi jauh saya hanya ke Depok, walau masih bisa ditempuh saya ngekos karena masih ada beberapa kegiatan yang saya ikuti. Di semester kali ini, saya juga berharap dapat mencari uang sendiri. Malu sama umur udah 20 tahun, dibiayain mulu. Saya masih bingung caranya gimana. Tapi saya ingin jadi guru. Guru les mata pelajaran lumayan juga tuh. Kakak saya juga ntar September, mau pergi lanjut kuliah S-2 ke New Castle Inggris. Bakal ga ketemu setahun, even di bulan puasa dan lebaran tahun bsk. Bakal pisah jauh banget, bakal jarang cerita, dan pasti bakal kangen. I will miss u alot alot mba:' . Terus saya aja yang kerjaanya ngomong kalo rumah bakal sepi, dah saya sedih fakta itu akan terjadi. secepatnya. karena saya juga gatau kenapa waktu suka sulit untuk dikendalikan dirasakan. Tiba-tiba seminggu udah lewat, dua minggu udah lewat dan seterusnya. Yang jelas, ayo kita lanjutkan hidup baik di semester tiga. Rencana nya mau jadi anak ambi gitu, haha semoga bisa ya Ima, semester ini IPK 3.5, lulus 3.5 abis itu S-2 kea Mba Lia di daratan Eropa. Yiheeey!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar