Kamis, 13 Februari 2014

Jogja, Tiga Hari Dua Malam Sebuah Memori dan Reuni


Jogja, adalah sebuah tempat dengan keindahan alam dan panorama sejarah membaur menjadi satu. Di kota ini kami memulai perjalanan. Saya dipetemukan kembali dengan beberapa teman saya dari kelompok ospek saya, mungkin kami di FEUI memang sering bertemu tetapi.. jarang sekali bisa berbagi cerita. Paling sial-sialnya kami ketemu dan sekedar berucap salam. Senangnya saya bisa kembali bertemu mereka dan menceritakan banyak hal. Saya bersama dengan tujuh teman saya yaitu Kitin, Yuyu, Fira, Metta, Ihsan, Rendy, dan Dion. Kami sama-sama di FEUI cuman jurusannya beda-beda. Yang kebetulan cowoknya mewakili jurusan di FE ada yang dari IE, Akun, dan Mene.
            Saya tipikal orang yang sangat senang sekali mengobrol dan bercerita. Tapi, saya sadar kalo saya hanya bebagi cerita dengan beberapa teman saja maka mungkin hanya dia saja yang bisa belajar dari pengalaman saya. Tapi ketika saya menuliskannya, mungkin ada aja yang baca dan bisa mengambil pelajaran dari sebuah perjalanan saya. Dan ini adalah cerita tentang perjalanan saya..
            Kami memulai perjalanan dari sebuah kota hingar bingar nan ramai, namanya kota Jakarta. Kami bertemu di sebuah stasiun Senen. Stasiun ini merupakan stasiun yang melayani penumpang yang menaiki kereta Ekonomi dan Bisnis. Oke, akan saya jelaskan sedikit apa beda dua kereta ini. Kereta Ekonomi,memakai AC Split dengan kursi berhadapan dan jarak antar kursi sangat dekat. Makanya kadang-kadang untuk orang yang tinggi dengkulnya suka berciuman dengan depannya. Karna memang ini adalah kereta dengan tarif murah daripada yang lain yah menurut saya pelayanan nya sudah cukup baik. Jangan berharap kursinya bisa dimaju atau mundurin joknya, karna kursinya 90 derajat, dan tidak terlalu empuk. Berbeda dengan bisnis, tingkatannya sedikit lebih tinggi dari ekonomi AC nya sudah AC Cantral, tentu saja kursinya lebih empuk dan dengkul kami tidak perlu berciuman. Perjalan dari Jakarta-Jogja maupun sebalik seingat saya kurang lebih memakan waktu tujuh jam. Saat pergi kami melewati jalur Utara dan saat pulang kami melewati jalur Selatan. Karena saat pergi malam hari, tidak terlalu banyak pengalaman yang saya lihat. Tetapi, ketika pulang saya melewati jalur Selatan dan saya bersyukur melewati jalur itu karena indah pemandangannya. Kami disuguhkan dengan pemandangan alam bukit-bukit dengan pepohonan yang rindang, awan dengan warna biru muda, jembatan kereta api diatas jurang, dan sawah sawah bak permadani. Saya sangat takjub dengan jembatan kereta api yang dibangun diatas jurang, saya bisa melihat kebawah betapa tingginya jembatan itu dan menyeramkannya apabila kereta tersebut terjatuh (ouch). Pada saat pergi, di malam hari saya tidak bisa tidu nyenyak ,tidak tau kenapa sialnya kami mendapatkan gerbong kereta super berisik berisi bapak-bapak yang membawa mic dan bernyanyi sepanjang malam. Mereka berfoto-foto dan naik keatas kursi. Mungkin mereka senang, karena pergi berlibur. Ini adalah kali pertama saya melakukan perjalanan jauh tanpa kereta eksekutif, dan saya merasakan sendiri betapa pentingnya hidup saling memahami dan bertoleransi haha. Karna depan saya berisik, kemudian saya melihat beberapa orang tidur selonjoran dibawah. Ketika akan sampai di Jogja saya mendengar, ada ibu-ibu yang memarahi anaknya dengan sebutan ‘setan’ cuman kalo menurut saya.. gak etis aja ditempat seramai itu. Dan saya dengar itu cuman soal charger. Pertama anaknya sudah cukup besar, yang pasti dia malu. Yang kedua saya belajar tentang teori labeling di SMA, ketika anak di bilang seperti itu maka itu akan tersimpan dalam memori dibawah alam sadar dan secara tidak sadar ia akan merasa bahwa ia adalah ‘setan’ apabila terus menerus diucapkan. Yang ketiga perkataan ibu adalah doa gitu sih setau saya.
            Sampai di Jogja, kami turun di Stasiun Lempuyangan. Hal pertama yang kami lakukan adalah makan pagi di dekat situ. Kami makan soto ayam. Setelah itu tanpa mandi kami memutuskan untuk berkunjung ke Keraton. Awalnya baik-baik saja tapi lama-lama gerah juga. Ini kami lakukan karena rumahnya Dion, tempat kami menginap selama di Jogja sedikit jauh dari kota. Di Keraton ada museum,replica orang-orang Keraton dan Benteng. Itu yang saya ingat. Keraton Jogja itu kalo ditarik garis lurus itu kalo beberapa km menuju ke gunung merapi. Banyak banget anak SMP lagi study tour. Anak SMP Jogja gaul-gaul lohJ. Oya saya liat ayam-ayam gitu. Tapi, saya juga gatau kenapa ada ayam gede-gede dikandangin gitu. Insting sotoy saya menyatakan itu untuk diadu gitu. Terus yang kita bingung waktu kita masuk ke museum adalah kita liat foto-foto Sultan Hamengkubono, nah tapi ada yang unik ini . Sultan Hamengkubono yang awal-awal itu anaknya asli banyak banget, kalo ya paling banter sekarang orang paling banyak mungkin ada yang belasan. Ini ada….78 anak (speechless ga) Ya begitulah kita bingung tapi misteri itu terjawab waktu kita ke Tamansari.
            Pada saat kita ke Tamansari, hari mulai panas dan satu mobil udah mulai ribut karna ngerasa udah lepek. Tapi akhirnya saya gak nyesel kesini ketika lepek, daripada gak sama sekali. Jadi Tamansari adalah tempat pemandian selir dan permaisuri Raja. Nah apa bedanya permaisuri sama selir. Intinya sih gampang selir itu wanita-wanita simpanan raja tapi bukan istri, kalo permaisuri itu istri sah dari raja. Nah jadi ketika selir-selir yang banyak itu lagi mandi, Raja merem dan bakal melemparkan bunga nah siapa yang dapat , dia yang dapat giliran buat tidur sama Raja. Sebenarnya sih tempatnya ga cuman tamansari aja, jadi disekeliling itu banyak banget tempat sejarah dan beruntungnya saya dapat guide yang oke berat dia pintar, salah satu keturunan abdi dalam, dan emang ngerti luar dalam soal keraton. Jadi saya mengelilingi taman sari itu. Karna taman sari ditengah. Pokoknya saya recommend banget pergi ke Tamansari, karna dari situ banyaaak banget folosofi-filosofi yang dipegang sama orang-orang Keraton dan menurut saya keren aja, karna di tiap bangunan yang ada pasti ada filosofinya kenapa bisa gini atau bisa gitu,. Kayaknya saya harus buat satu post, khusus buat bahas ini (in case..kalo gak malas).
            Karna hari itu adalah hari Jumat jadi cowok-cowk harus menunaikan Solat Jumat, waktu lagi nunggu kita makan nasi padang yang enak dan murah. Makan di Jogja itu murah, sakit hati kalo bandingin sama kantin FEUI atau makanan-makanan di Jakarta. Karna dengan harga murah bisa dapat makanan enak. Abis mandi segala macam, niatnya mau ke Borobudur. Tapi hujan, jadi kita jalanya lama. Gak taunya pas udah sampe didepan gerbang Borobudur, tempatnya udah tutup. Sayang bangetL Yaudah akhirnya setelah mutar-mutar dan sempet turun di alun-alun buat nyari tempat mie jawa yang enak dan gak dapat. Oyah di alu-alun ada mobil-mobil kecil penuh lampu yang didalamnya ada semacam laptop kecil buat muterin lagu. Yang jelas gak ada di Jakarta, cuman capek gitu emang ngayuhnya. Akhirnya kita makan mi ayam godok yang lumayan lah. Rezekinya temen saya ada yang gak bayar kerupuk, ada yang ga bayar Mi Ayam abis itu sempet juga ke Malioboro, saya beli gantungan kunci buat oleh-oleh dan nonton kelompom pengamen jalanan yang super niat banget.
            Hari kedua kita wisata alam yaitu..pantai dan makan ditempat hits di Jogja. Kita ke Pantai yang letaknya di gunung kidul. Banyak banget pantai di situ. Kita kedua pantai yang pertama pantai Indrayana yang kedua Pantai Potungga. Seru bangeeet makan kelapa, main di pantai, sama Ihsan buat istana raja gitu. Di Pantai Potungga kita naik keatas kea ada bukit-bukit terjal dari atas kita bisa liat pemandangan laut yang beyond cool abis lah. Allah maha kuasa. Sore nya abis mandi dan istirahat bentar kita makan ditempat hits Jogja, pertama makan nasigoreng kedua tadinya mau ke Raminten cuman WL gt udah kea siakng yang phpL jadi kita ke tempat namanya Kongkalikong asli ga nyesel kesini. Karna makanan nya super murah kayak sepertiga harga di Jakarta. Artsy juga tempatnya, dan minumannya gak biasa gitu. Saya sampek super kepo ngeliatin cara pembuatan kopi yang bisa dihias-hias gitu, pake gambar bungaa, beruang , dsb. Orang Jogja itu ramah, buktinya aja mas-mas yang saya kepoin ngajakin saya ngobrol. Paginya kita balik, dari stasiun Tugu.Sempet foto juga di depan Jl. Malioboro dan temen-temen saya makan gudeg. Seneng deh bisa jalan-jalan dan cerita, walaupun kurang lama. Saya bersyukur bisa ikut perjalanan ini. Soalnya akhirnya dengan beberapa pertimbangan akhirnya saya lebih milih ikut liburan ini, daripada pergi nonton konser band favorit saya dari SMA yaitu Phoenix, tapi terbayaaarkan kok karna saya senang. Makasih yaaaaah Kitin, Fira,Yuyu,Metta, Dion, Uda Ihsan, dan Rendy! Ketemu lagi yah dan seneng-seneng lagi di perjalanan selanjutnya. InsyaAllah Sea World, jadi Ihsan itu PO dari Study Tour SNF. Jadi itu acara SNF yang membawa anak-anak untuk pergi ke Sea World. Senengnya diketemuin bareng lain dan emang kebanyakan pantianya ya temen-temennya doi juga. Jadi saya ikut, jadi yaa semoga seru siiiihhhhhhJJ