Jogja, adalah sebuah tempat dengan
keindahan alam dan panorama sejarah membaur menjadi satu. Di kota ini kami
memulai perjalanan. Saya dipetemukan kembali dengan beberapa teman saya dari
kelompok ospek saya, mungkin kami di FEUI memang sering bertemu tetapi.. jarang
sekali bisa berbagi cerita. Paling sial-sialnya kami ketemu dan sekedar berucap
salam. Senangnya saya bisa kembali bertemu mereka dan menceritakan banyak hal.
Saya bersama dengan tujuh teman saya yaitu Kitin, Yuyu, Fira, Metta, Ihsan,
Rendy, dan Dion. Kami sama-sama di FEUI cuman jurusannya beda-beda. Yang
kebetulan cowoknya mewakili jurusan di FE ada yang dari IE, Akun, dan Mene.
Saya
tipikal orang yang sangat senang sekali mengobrol dan bercerita. Tapi, saya
sadar kalo saya hanya bebagi cerita dengan beberapa teman saja maka mungkin
hanya dia saja yang bisa belajar dari pengalaman saya. Tapi ketika saya
menuliskannya, mungkin ada aja yang baca dan bisa mengambil pelajaran dari
sebuah perjalanan saya. Dan ini adalah cerita tentang perjalanan saya..
Kami
memulai perjalanan dari sebuah kota hingar bingar nan ramai, namanya kota Jakarta.
Kami bertemu di sebuah stasiun Senen. Stasiun ini merupakan stasiun yang
melayani penumpang yang menaiki kereta Ekonomi dan Bisnis. Oke, akan saya
jelaskan sedikit apa beda dua kereta ini. Kereta Ekonomi,memakai AC Split
dengan kursi berhadapan dan jarak antar kursi sangat dekat. Makanya
kadang-kadang untuk orang yang tinggi dengkulnya suka berciuman dengan
depannya. Karna memang ini adalah kereta dengan tarif murah daripada yang lain
yah menurut saya pelayanan nya sudah cukup baik. Jangan berharap kursinya bisa
dimaju atau mundurin joknya, karna kursinya 90 derajat, dan tidak terlalu
empuk. Berbeda dengan bisnis, tingkatannya sedikit lebih tinggi dari ekonomi AC
nya sudah AC Cantral, tentu saja kursinya lebih empuk dan dengkul kami tidak
perlu berciuman. Perjalan dari Jakarta-Jogja maupun sebalik seingat saya kurang
lebih memakan waktu tujuh jam. Saat pergi kami melewati jalur Utara dan saat
pulang kami melewati jalur Selatan. Karena saat pergi malam hari, tidak terlalu
banyak pengalaman yang saya lihat. Tetapi, ketika pulang saya melewati jalur
Selatan dan saya bersyukur melewati jalur itu karena indah pemandangannya. Kami
disuguhkan dengan pemandangan alam bukit-bukit dengan pepohonan yang rindang,
awan dengan warna biru muda, jembatan kereta api diatas jurang, dan sawah sawah
bak permadani. Saya sangat takjub dengan jembatan kereta api yang dibangun
diatas jurang, saya bisa melihat kebawah betapa tingginya jembatan itu dan
menyeramkannya apabila kereta tersebut terjatuh (ouch). Pada saat pergi, di
malam hari saya tidak bisa tidu nyenyak ,tidak tau kenapa sialnya kami
mendapatkan gerbong kereta super berisik berisi bapak-bapak yang membawa mic
dan bernyanyi sepanjang malam. Mereka berfoto-foto dan naik keatas kursi.
Mungkin mereka senang, karena pergi berlibur. Ini adalah kali pertama saya
melakukan perjalanan jauh tanpa kereta eksekutif, dan saya merasakan sendiri
betapa pentingnya hidup saling memahami dan bertoleransi haha. Karna depan saya
berisik, kemudian saya melihat beberapa orang tidur selonjoran dibawah. Ketika
akan sampai di Jogja saya mendengar, ada ibu-ibu yang memarahi anaknya dengan
sebutan ‘setan’ cuman kalo menurut saya.. gak etis aja ditempat seramai itu.
Dan saya dengar itu cuman soal charger. Pertama anaknya sudah cukup besar, yang
pasti dia malu. Yang kedua saya belajar tentang teori labeling di SMA, ketika
anak di bilang seperti itu maka itu akan tersimpan dalam memori dibawah alam
sadar dan secara tidak sadar ia akan merasa bahwa ia adalah ‘setan’ apabila
terus menerus diucapkan. Yang ketiga perkataan ibu adalah doa gitu sih setau
saya.
Sampai
di Jogja, kami turun di Stasiun Lempuyangan. Hal pertama yang kami lakukan
adalah makan pagi di dekat situ. Kami makan soto ayam. Setelah itu tanpa mandi
kami memutuskan untuk berkunjung ke Keraton. Awalnya baik-baik saja tapi
lama-lama gerah juga. Ini kami lakukan karena rumahnya Dion, tempat kami
menginap selama di Jogja sedikit jauh dari kota. Di Keraton ada museum,replica orang-orang
Keraton dan Benteng. Itu yang saya ingat. Keraton Jogja itu kalo ditarik garis
lurus itu kalo beberapa km menuju ke gunung merapi. Banyak banget anak SMP lagi
study tour. Anak SMP Jogja gaul-gaul lohJ. Oya saya liat
ayam-ayam gitu. Tapi, saya juga gatau kenapa ada ayam gede-gede dikandangin
gitu. Insting sotoy saya menyatakan itu untuk diadu gitu. Terus yang kita
bingung waktu kita masuk ke museum adalah kita liat foto-foto Sultan
Hamengkubono, nah tapi ada yang unik ini . Sultan Hamengkubono yang awal-awal
itu anaknya asli banyak banget, kalo ya paling banter sekarang orang paling
banyak mungkin ada yang belasan. Ini ada….78 anak (speechless ga) Ya begitulah
kita bingung tapi misteri itu terjawab waktu kita ke Tamansari.
Pada
saat kita ke Tamansari, hari mulai panas dan satu mobil udah mulai ribut karna
ngerasa udah lepek. Tapi akhirnya saya gak nyesel kesini ketika lepek, daripada
gak sama sekali. Jadi Tamansari adalah tempat pemandian selir dan permaisuri
Raja. Nah apa bedanya permaisuri sama selir. Intinya sih gampang selir itu
wanita-wanita simpanan raja tapi bukan istri, kalo permaisuri itu istri sah
dari raja. Nah jadi ketika selir-selir yang banyak itu lagi mandi, Raja merem
dan bakal melemparkan bunga nah siapa yang dapat , dia yang dapat giliran buat
tidur sama Raja. Sebenarnya sih tempatnya ga cuman tamansari aja, jadi
disekeliling itu banyak banget tempat sejarah dan beruntungnya saya dapat guide
yang oke berat dia pintar, salah satu keturunan abdi dalam, dan emang ngerti luar
dalam soal keraton. Jadi saya mengelilingi taman sari itu. Karna taman sari
ditengah. Pokoknya saya recommend banget pergi ke Tamansari, karna dari situ
banyaaak banget folosofi-filosofi yang dipegang sama orang-orang Keraton dan
menurut saya keren aja, karna di tiap bangunan yang ada pasti ada filosofinya
kenapa bisa gini atau bisa gitu,. Kayaknya saya harus buat satu post, khusus
buat bahas ini (in case..kalo gak malas).
Karna
hari itu adalah hari Jumat jadi cowok-cowk harus menunaikan Solat Jumat, waktu
lagi nunggu kita makan nasi padang yang enak dan murah. Makan di Jogja itu
murah, sakit hati kalo bandingin sama kantin FEUI atau makanan-makanan di
Jakarta. Karna dengan harga murah bisa dapat makanan enak. Abis mandi segala
macam, niatnya mau ke Borobudur. Tapi hujan, jadi kita jalanya lama. Gak taunya
pas udah sampe didepan gerbang Borobudur, tempatnya udah tutup. Sayang bangetL
Yaudah akhirnya setelah mutar-mutar dan sempet turun di alun-alun buat nyari
tempat mie jawa yang enak dan gak dapat. Oyah di alu-alun ada mobil-mobil kecil
penuh lampu yang didalamnya ada semacam laptop kecil buat muterin lagu. Yang
jelas gak ada di Jakarta, cuman capek gitu emang ngayuhnya. Akhirnya kita makan
mi ayam godok yang lumayan lah. Rezekinya temen saya ada yang gak bayar
kerupuk, ada yang ga bayar Mi Ayam abis itu sempet juga ke Malioboro, saya beli
gantungan kunci buat oleh-oleh dan nonton kelompom pengamen jalanan yang super
niat banget.
Hari
kedua kita wisata alam yaitu..pantai dan makan ditempat hits di Jogja. Kita ke
Pantai yang letaknya di gunung kidul. Banyak banget pantai di situ. Kita kedua
pantai yang pertama pantai Indrayana yang kedua Pantai Potungga. Seru bangeeet
makan kelapa, main di pantai, sama Ihsan buat istana raja gitu. Di Pantai Potungga
kita naik keatas kea ada bukit-bukit terjal dari atas kita bisa liat
pemandangan laut yang beyond cool abis lah. Allah maha kuasa. Sore nya abis
mandi dan istirahat bentar kita makan ditempat hits Jogja, pertama makan
nasigoreng kedua tadinya mau ke Raminten cuman WL gt udah kea siakng yang phpL
jadi kita ke tempat namanya Kongkalikong asli ga nyesel kesini. Karna makanan
nya super murah kayak sepertiga harga di Jakarta. Artsy juga tempatnya, dan
minumannya gak biasa gitu. Saya sampek super kepo ngeliatin cara pembuatan kopi
yang bisa dihias-hias gitu, pake gambar bungaa, beruang , dsb. Orang Jogja itu
ramah, buktinya aja mas-mas yang saya kepoin ngajakin saya ngobrol. Paginya
kita balik, dari stasiun Tugu.Sempet foto juga di depan Jl. Malioboro dan
temen-temen saya makan gudeg. Seneng deh bisa jalan-jalan dan cerita, walaupun
kurang lama. Saya bersyukur bisa ikut perjalanan ini. Soalnya akhirnya dengan
beberapa pertimbangan akhirnya saya lebih milih ikut liburan ini, daripada
pergi nonton konser band favorit saya dari SMA yaitu Phoenix, tapi
terbayaaarkan kok karna saya senang. Makasih yaaaaah Kitin, Fira,Yuyu,Metta,
Dion, Uda Ihsan, dan Rendy! Ketemu lagi yah dan seneng-seneng lagi di
perjalanan selanjutnya. InsyaAllah Sea World, jadi Ihsan itu PO dari Study Tour
SNF. Jadi itu acara SNF yang membawa anak-anak untuk pergi ke Sea World.
Senengnya diketemuin bareng lain dan emang kebanyakan pantianya ya
temen-temennya doi juga. Jadi saya ikut, jadi yaa semoga seru siiiihhhhhhJJ